Selasa, 06 Mei 2014

ADA APA DENGAN TAMANSISWA





Tamansiswa sebagai lembaga pendidikan yang tertua juga sebagai alat perjuangan kemerdekaan bangsanya, sudah sejak awal kelahirannya membawa misi bangsanya.

Melalui pendidikan nasional Tamansiswa selalu menanamkan harga diri bangsanya sebagai warga suatu nation yang bulat dan utuh, yang bersatu dalam gerak dan irama serta cita-cita

Oleh karena itu kita sebagai warga negara dan bangsa Indonesia mailah kita bangkitkan jiwa dan semangat kebangsaan kita untuk berbuat semerdekanya demi terangkatnya harkat dan martabat harga diri serta kehormatan bangsa ini.

Tumbuhkan dan kembangkan jiwa dan semangat kebangsaan yang telah dirintis oleh para pendahulu kita demi kemaslahatan bersama bersatu padu, gotong royong, berat sama dipikul, ringan sama dijinjing, urip kepenak bareng. demi kemajuan bangsa dan negara ini

Apabila hal ini hanya baru dalam ucapan saja agar orang lain menilainya benar, sementara tidak dibuktikan, belum diaplikasikan di dalam kehidupan sehari-hari, maka sama saja kita belum melaksanakan amanah mereka, dan bahkan kita telah menodai perjuangan mereka.

Menurut Ki Hajar Dewantara , hanya bangsa yang memiliki jiwa kebangsaan dan semangat merdeka, baru akan mampu hidup merdeka dan memegang nasibnya di tangan senidiri. Tapi ingat bukan untuk kepentingan pribadi dan golongannya sendiri, sebaliknya demi kebaikan bangsa dan negara ini

Perjuangan merebut kemerdekaan, menegakkan keadilan dan mengisi kemerdekaan yang telah dibuktikan oleh para pendahulu kita itu telah mengrbankan segala-galanya, baik harta, jiwa dan raganya, agar jangan sampai dikontrakkan kepada bangsa lain, melainkan harus dilaksanakan sendiri oleh bangsa itu.

Faktor-faktor yang demikian itulah yang merupakan motivsi kehadiran Tamansiswa dan mengapa Tamansiswa meletakkan cita-cita pendidikannya agar para siswanya menjadi manusia-manusia yag berjiwa merkeda, Merdeka berucap, merdeka bersikap dan merdeka berbuat, sesuai dengan aturan agama dan pemerintah.

Minggu, 04 Mei 2014

UJIAN NASIONAL


 Ujian Nasonal untuk tingkat SLTA dan SMK sudah dilaksanakan

Menyusul Ujian Nasional tingkat SLTP  dan disusul Ujian Nasional tingkat SD

Awal adanya Ujian Nasional itu dua Mata Pelajaran yaitu Kewarga Negaraan atau Pendidikan Kewarga Negaraan disingkat PPN dan Bahasa Indonesia.

Perbaikan system terus dilakukan demi peningkatan mutu ,tahun berikutnya ditambang Bahasa Inggris, dan menyusul pelajaran Matematika

Sekarang ditambah lagi yaitu Mata pelajaran Fisika dan Kimia, namun yang jadi pertanyaan katanya bertujuan untuk peningkatan mutu pendidikan, kenapa PPKN yang awalnya ada kok dihapuskan ?

PPKN tidak ada ?  Sejarah tidak ada ? Padahal dalam pelajaran itu amat dibutuhkan sekali, sebagai siswa juga sekaligus sebagai warga negara. Di dalam pelajaran tersebut menuntun siswa bagaimanakah menjadi seorang warga negara yang baik dan benar ?

Lalu kemerdekaan yang kita nikmati sekarang ini apakah dari dulunya sudah merdeka ? Lalu bisanya merdeka itu prosesnya bagaimana ? Hal ini akan terkait dengan sejarah. 

Bangsa yang baik itu adalah bangsa yang menghormati dan menghargai para pahlawannya, maaf bukan pemujaan. Caranya bagaimana , ikuti jejak perjuangannya dengan mengisi kemerdekaan mempertahankan negara ini serta mengangkat harkat dan martabat negara ini agar sejajar dengan bangsa bangsa lain. Bukan berebut warisan punya tanah disono, disini, aji mumpungnya dipakai

Apa yang pernah dilakukan oleh para pahlawan, yang baiknya ikuti dan harus ditumbuh kembangkan, yang kurang baiknya ditinggalkan.

Termasuk di bidang pendidikan, dulu namanya Pendidikan dan Kebudayaan, lalu kebudayaan diganti dengan Pendidikan nasional, kebudayaannya dikemanakan ?

Lihat kejadian sekarang ini banyak terjadi tawuran antar pelajar, banyak berdiri geng geng motor, sampai sampai para mahasiswa sebagai calon intelektual ikut ikutan banyak demontrasi. Kemanakah moral bangsa ini ? Dengan sesama saudara sendiri , bangsa sendiri saja sudah ribut, bagaimana dengan bangsa lain ?

Para pendidik sekarang sudah mulai sibuk dengan kurikulum baru 2013 yang katanya untuk peningkatan mutu pendidikan, kasihan para tenaga pegajar selalu dan selalu disibukkan dengan metode baru, ,harus belajar metode yang baru, sementara yang lama juga masih jauh dari sempurna, sudah dijejali yang baru, siapa yang jadi korban, ujung-ujungnya adalah para siswa.

Semoga dengan adanya peringatan Hari Pendidikan Nasional tanggal 2 Mei yang baru lalu bisa dijadikan momen untuk perbaikan dalam segala hal agar tidak terlalu banyak membebani para pengajar dan para siswa , sehingga mereka bisa menikmati profesinya masing-masing layaknya menikmati makanan yang lezat.

Pola pikir kehidupan di Kota Besar akan jauh berbeda dengan pola pikir kehidupan di Kota Kecil, apalagi yang di peloksok pedesaan lebih jauh lagi perbedaannya. Apakah di dalam pelaksanaannya kurikulum 2013 itu akan disama ratakan ?  Apakah akan bisa dihasilkan suatu pendidikan yang bermutu ? Kalau gagal siapakah yang salah apakah tenaga pendidiknya, atau para siswanya atau systemnya ?

MENGAPA ANAK ANAK BANYAK YANG BERPRILAKU MENYIMPANG ?






 Berdasarkan pengamatan di dalam kehidupan sehari-hari ,kami iseng -iseng bertanya kepada beberapa anggota Ibu-Ibu Dharma wanita, sebenarnya kegiatan yang dapat dipetik dari organisasi itu apa sih ?

Ternyata lebih menitik beratkan kepada sistem organisasi, terkadang mengelompok dengan golongan yang pangkat suaminya sederajat, dan yang lebih parah lagi lebih banyak ngrumpinya daripada bicara yang baik-baik2

Jadi menurut pendapat kami yang b0doh,kalau mau diteruskan maka systemnya itu dirobah. Bagaimanakah caranya agar sepulang dari perkumpulan atau rapat tersebut membawa oleh-oleh buat keluarga. maka perlulah banyak dibicarakan pembinaan rumah tangga, terutama sekali untuk anak-anak mereka.

.Bagaimana cara menghormati dan mengurus suami dengan baik dan benar, bagaimana menyikapi segala permasalahan kehidupan di dalam rumah tangga dan hidup bermasyarakat, bagaimanakah caranya membina dan mengawasi anak anak, karena mereka semua itu adalah titipan Allah.

Oleh karena itu kami punya pendapat tapi mohon maaf barangkali banyak yang tidak cocok, pendapat kami ini bukan didasari rasa kebencian, tapi dari nurani kami sendiri. Apakah pendapatnya ?

Begini, bubarkan aja itu yang namanya Dharma Wanita, sungguh kami amat sayang pada Ibu-Ibu Dharma Wanita . Mari kita buka sebuah rahasia, Bahwa sudah sangat lama Ibu-Ibu diperalat saja , Oleh institusi bernama negara

Kalau kegiatan wajar dan baiasa-biasa saja, Tidak apa-apa dan baik saja , Tapi kalau sudah OVER ACTING lebih sering , Dan sengaja dibiarkan negara, maka akan rusaklah rumah tangga.

Coba tanyakan pada negara, kalau tidak percaya, Yang menjajarkan ibu-ibu di layar kaca, Berambut sasak, berseragam membosankan, Dengan MAKE UP kadang-kadang berlebihan, semua itu tujuannya untuk apa, yang penting itu bukan penampilan tapi yang dikejar itu sisinya.

Ibu-Ibu yang kami hormati , yangpaling penting adalah pendidikan anak-anak di rumah. Mengontrol pergaulan mereka itu waow sungguh amat susah, Makanya sediakanlah waktu buat mereka sebanyak mungkin, Dan hal ini merupakan agenda rumah tangga yang utama dan paling utama yang paling nomor satu.

Yang dimaksud perhatian dan kasih sayang itu bukan anak gak punya baju, sgera dibelikan, gak punya sepatu segera dipenuhi, pengen punya HP canggih dituruti dan sejenisnya, bukan itu ibu-ibu tapi yang paling penting itu perhatian dan pengawasan. Misalnya sang anak sudah beberapa hari ini sikapnya agak beda, coba sebelum tidur ,malem dia dipanggil atau didatangi kamarnya didekai , lau diajak ngobrol dari hati ke hati, kenapa kamu beberapa hari ini sikapmu agak beda, apa masalah apa , ada kesulitan apa, ada persolan apa, coba cerita ke ibu, kali aja ibu bisa bantu apakah kasus dengan pacarmu, atau masalah di sekolah atau dengan teman dsb. Hal hal ini sungguh akan menyentuh hatinya, dia merasa ada perhatian khusus dari orang tuanya.

Yang dikhawatirkan karena di rumah kurang perhatian dari orang tuanya maka dia keluar begaul dan bersikap seolah-olah agar orang lain memperhatiakannya, menghormatinya, menghargainya, namun salah pergaulan , bertemu dengan orag-orang yang jalannya memang sudah sesat, waduuuh bisa dibayangkan akibat apa yang akan dialami anak-anak ibu.

Apa yang kami sampaikan ini sungguh kami amat sayang ama ibu-ibu, terutama buat anak anak ibu, mereka butuh perhatian dan kasihsayang kedua orang tua terutama ibu-ibu, kami amt sayang pada Ibu-Ibu Dharma Wanita, Pertimbangkanlah dengan baik dan benar , renungkan dengan menyatukan akal fikiran dan hati, Apabila sikap Dharma Wanita masih saja over acting lebih baik bubarkan saja.

Lebih baik membicarakan bagaimanakah menyikapi hidup ini yang penuh dengan persoalan, gangguan, hambatan, tantangan baik yang dari dalam rumah tangga seang Suami serta anak anak itu adalah prioritas yng nomor wahid. Mksih Semoga rumah tangga ibu-ibu akan mencapai tertib damai salam dan bahagia

Kamis, 01 Mei 2014

PENDIDIKAN NASIONAL


Pendidikan itu merupakan usaha untuk mempengrauhi manusia, agar dia bersedia dan mampu mewujudkan apa yang dia pandang sebagai makna eksistensi manusia di dunia ini

Manusia adalah makhluk Tuhan Yang Maha Esa yang oleh Tuhan sudah dijadikan sebagai makhluk yang mulia, berbudi dan harus bermasyarakat. Dengan budi manusia harus bisa membudayakan hidup pribadinya dan turut hidup bergaul membudayakan masyarakatnya.

Dengan hidup bermasyarakat diharapkan akan terbentuk dan terbina suatu masyarakat yang berbudi pekerti, berbudaya, memiliki sopan santun, bisa saling menghormati, menghargai, mengingatkan dan saling membantu bergotong royong, dengan cara memperkokoh persatuan dan kesatuan, sehingga terbentuklah suatu masyarakat yang harmonis, merasa semuanya itu satu keluarga, senasib sepenanggungan.

Adapun yang dimaksud dengan pendidikan nasional yaitu pendidikan yang khusus ditujukan kepada warga negara ( nasion ) dalam artian sebagai bangsa  yang berdaulat dan bernegara. Sebagai warga negara, mereka wajib turut serta mewujudkan cita-cita negara, yang dari dulu sudah kita kenal yaitu mewujudkan suatu masyarakat adil makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Bicara memang mudah, namun di dalam pelaksanaannya memerlukan kesadaran yang tinggi dari setiap warga negara.

Setiap warga negara semuanya sudah menerima haknya hidup di bumi pertiwi ini, namun sudahkah melaksanakan kewajibannya sesuai dengan profesinya masing-masing ? Kalau sudah ,okey, apakah sudah dilaksanakannya itu dengan baik dan benar atau belum ? Kalau sudah dilaksanakan dengan baik okey. Baiknya itu menurut siapa ? Apakah menurut aturan manusia atau aturan Tuhan ? Atau sudah dilakukan dengan benar. Okey benarnya menurut aturan siapa ? Aturan manusia atau aturan Tuhan ?

Kalau aturan manusia lebih banyak tidak benarnya, Mengapa ? Karena di dalam aturan itu sudah pasti akan ada system yang akan bisa menguntungkan pribadinya atau golongannya. Sebaliknya kalau aturan Tuhan pasti akan benarnya. Tidak ada kata bijaksana, mohon keringanan,dan sebagainya.

Untuk mewujudkan suatu masyarakat adil makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 itu sungguh memerlukan warga negara yang mau rela mengorbankan dirinya untuk negara, memiliki rasa cinta tanh air, membutuhkan keyakinan yang kuat, tahan terhadap ujian dan cobaan serta tantangan, juga hambatan, baik dari dalam dirinya sendiri juga dari luar dirinya. 

Selain itu membutuhkan manusia manusia yang berketrampilan tinggi, ilmu dan teknologi yang memadai sesuai dengan keadaan alam dan zaman di masa ini, dismping itu jangan lupa memiliki moralitas yang baik.

Kesemuanya itu akan terwujud apabila dibina sejak usia dini, dimana pelaksnaannya ? Tidak lain ya di sekolah. Lalu orang tua pun turut memberikan pembinaan dan pengawasan anak-anaknya, serta lingkungan tempat bergaulnya anak-anak juga amat besar sekali pengaruhnya. Apabila ke tiga lingkungan ini tidak bisa berjalan selaras, serasi dan seimbang, maka jangan harap pendidikan di Indonesia ini akan berhasil,

Semoga kita semua menyadari diri akan pentingnya arti daripada sebuah pendidikan. Ingat kodrat alam tidak bisa ditentang, akan tetapi akan bergulir, berganti dan harus diwariskan kepada generasi berikutnya.

Apabila metal para pelajar dari tingkat bawah sampai ke perguruan tingginya lebih senang membudi dayakan tawuran , geng gengan, grup itu, grup ini dan sebagainya, lalu masa depan negara ini akan bagaimana nasibnya ???????

HARI PENDIDIKAN NASIONAL



Setiap tanggal 2 Mei selalu diperingati sebagai hari yang bersejarah yaitu bangkitnya masyarakat pribumi dari kebodohan menuju masyarakat yang mengerti siapa dirinya, dari masyarakat yang tidak mengerti apa2, hidup serba terkekang, sementara para penjajah hidup mewah dengan menikmati kekayaan negeri orang lain ,   untuk menuju Indonesia merdeka

Bermula dari sinilah Raden Mas Suwardi Suryaningrat  yang sekarang dikenal dengan nama Ki Hajar Dewantara mendirikan suatu padepokan untuk menanamkan ilmu pengetahuan agar menjadi sadar , rakyat tidak bodoh selamanya yaitu pada tangal 3 Juli 1922 mendirikan suatu perguruan yang awalnya disebut National Oderwijs Instituut of Tamansiswa .( Perguruan Nasional Tamansiswa ).

Pertanyaan mengapa Hari Pendidikan Nasional tidak dilaksanakan pada tanggal 3 Juli saja ? Mengapa Ki Hajar Dewantara mendirikan Perguruan Nasional Tamansiswa bukan tanggal 2 Mei saja sebagai tanggal hari lahirnya sendiri ?

Lalu Mengapa beliau rela melepaskan gelar Raden Mas nya sebagai putra abdi dalem Kraton Paku Alaman terus berganti gelar dengan sebutan Ki bagi lelaki dan Nyi bagi wanita yang sudah berkeluarga serta Ni bagi wanita yang belum berkeluarga.

Semua itu merupakah bentuk keserdahanan jiwa Ki Hajar Dewantara. Karena yang dikejar beliau itu adalah isi. Apalah artinya gelar profesor, doktor SPd , Dra Drs, dan sebagainya, apabila mentalnya mental yang kotor, akhlaknya bejad, rela menzalimi sesamanya, banyak membuat kerusakan di muka bumi ini. Yang seharusnya mereka itu memberikan petunjuk, memelihara, membimbing, mengarahkan bagaimanakah caranya agar cipta , rasa dan karsa bisa ditumbuh kembangkan kepada seluruh penduduk warga negara Indonesia ini, sehingga bisa sejajar harkat dan martabatnya dengan negara-negara asing.

Mengapa kebudayaan kok dibuang. ? Setiap manusia Indonesia itu harus memiliki budaya. Budaya itu budi dan daya. Budi itu adalah akhlak dan daya itu usaha. Jadi budi daya itu adalah suatu prilaku , suatu usaha, suatu perbuatan, dengan didasari akhlak agama. Budi daya, sopan santun, tata tertib, tata titi, unggah ungguh. Kesemuanya itu merupakan budaya.

Lalu apa efek dari kebudayaan dibuang, kekacauan terjadi di mana-mana, tawuran antar pelajar subur, orang tua kurang peduli terhadap pengawasan anaknya,guru bertindak keras sedikit dengan tujuan mendidik ,orang tua langsung marah tidak terima. 

Wahai bangsa Indonesia dengan adanya 2 Mei ini mari kita bangkit, kita bangun bersama, kita benahi fisik dan moral bangsa ini, banyak-banyaklah belajar dari falsafah-falsafah Ki Hajar Dewantara diantaranya :

1. Trilogi kepemimpinan : 1. Ing Ngarso Sung Tulodo ; 2 . Ing Madyo mangun Karso; 3. Tutwuri Handayani ;

2. Tripusat system pendidikan yaitu : 1. pendidikan di lingkungan keluarga ; 2. pendidikan di dlingkungan sekolah ( formal ) ; 3. pendidikan di lingkungan masyarakat ( non formal ) ;

3. Trikon yaitu 1. Kontinyu  ;  2. Konvergen  ; 3. Konsentris  ;

4. Tringo yaitu : 1. Ngerti  ; 2. Ngroso  ; 3. Nglakoni .;

5, Trisa  yaitu : 1. Sabutuhe ; 2. Sakepenake  ;  3. Sacukupe.

6, Tri pantangan yaitu : 1. Penyalah gunaan wewenang/kekuasaan  ; 2. penyalah gunaan keuangan ; 3,pager ayu atau susila ( istilah sekarang zalim terhadap sesama ).

Terutama sekali kepada siapapun yang menjadi Wong Tamansiswa, banyak-banyaklah koreksi diri, kaji diri, mawas diri dan tahu diri, karena kalian semuanya diberi amanat oleh Allah melalui Ki Hajar Dewantara untuk menjaga, memelihara dan melestarikan Tamansiswa, agar Tamansiswa masih exis di masyarakat, agar Tamansiswa masih dipercaya oleh masyarakat, agar Tamansiswa dijadikan suri tauladan oleh masyarakat.

Selamat memperingati Hari Pendidikan Nasional. Semoga Pendidikan nasional itu dikembalikan lagi ke yang aslinya yaitu Pendidikan dan Kebudayaan.

By    : Ki Kartawijaya ( Panitera Perguruan Tamansiswa Cabang Cirebon )


Rabu, 05 Maret 2014

PERLU MENGETAHUI KEKUATAN DIRI





UKURLAH KEMAMPUAN DIRI

Ibnu Umar  berkata bahwa Rasulullah saw sambil memegang pundaknya bersabda, “ Hendaklah kamu di dunia ini seakan – akan kamu seorang pengembara atau seorang yang lewat di jalan” Ibnu Umar berkata, “ Apabila kamu telah memasuki waktu sore janganlah mengharapkan waktu pagi. Dan apabila kamu memasuk waktu pagi, janganlah kamu mengharapkan waktu sore; gunakanlah kesehatanmu itu untuk sakitmu, dan hidupmu untuk matimu. ( HR Bukhari )

Rasulullah saw bersabda, “ Gunakanlah lima kesempatan sebelum datang lima perkara yaitu 1. masa mudamu sebelum masa tuamu ; 2. Masa sehatmu sebelum masa sakitmu ; 3. Masa kecukupanmu sebelum fakirmu ; 4. Masa kosongmu sebelum sibukmu; 5. Masa hidupmu sebelum matimu,

Seisi alam semesta ini akan hancur, akan musnah, akan termasuk semua kenikmatan dunia akan lenyap dan hangus, kecuali Allah. Sebagaimana firman Allah di dalam QS Ar Rahman ayat 26 – 27 yaitu :

كُلُّ مَنْ عَلَيْهَا فَانٍ [٥٥:٢٦]
Semua yang ada di bumi itu akan binasa.

وَيَبْقَىٰ وَجْهُ رَبِّكَ ذُو الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ [٥٥:٢٧]
Dan tetap kekal Dzat Tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan.

Melalui Hadits ini Rasulullah saw memperkuat dengan ke dua ayat dari surat Ar Rahman tersebut memperingatkan kita semua agar :
1.    Mengetahui bahwa apa yang ada di dunia ini akan hancur, yng bernyawa akan binasa, kecuali Allah Yang Maha Besar lagi Maha Mulia, Dia tetap kekal abadi. Oleh karena itu kalau untuk berbuat kebaikan sebaiknya jangan ditunda-tunda, segeralah laksanakan.
2.    Waktu itu adalah peluang atau kesempatan, maka manfaatkanlah setiap kesempatan, setiap peluang yang ada itu untuk hal-hal yang baik.
3.    Mumpung masih muda carilah bekal sebanyak-banyaknya sebelum tua ( yang pasti semuanya serba lemah, fisiknya, akal fikirannya, tenaganya dll, semuanya sudah tidak fit lagi )
4.    Mumpung masih sehat, kuat, mata masih tajam pandangannya, telinga masih awas pendengarannya, akalnya masih cerdas untuk berfikir, manfaatkan semuanya itu sebelum semuanya menjadi berkurang.
5.    Berbuatlah sesuatu dengan melakukan berderma terhadap orang lain, jangan kikir, jangan takut akan kelaparan, sebelum berubah menjadi miskin, gak punya apa-pa dn jadi miskin beneran.
6.    Jadikan hidup itu indah untuk menuju keindahan yang asli yaitu akhirat. Sungguh kehidupan akhirat itu akan lebih indah dari kehidupan dunia. Keindahan di akhirat ini yang belum pernah terlihat oleh mata, belum terdengan oleh telinga dan belum pernah dirasakan oleh hati serta belum pernah terbayangkan oleh akal fikiran kita.