Kamis, 27 Februari 2014

JAGALAH KEMALUAN DAN KEDUA MATA KITA





 Rasulullah SAW bersabda:

...Barang siapa yang memenuhkan (menggunakan) matanya kepada yang haram, Allah aka memenuhkan matanya dengan bara api neraka Jahanam. Barang siapa yang berzina dengan wanita yang haram baginya, Allah akan meletakkannya di dalam kubur dengan penuh kehausan menangis, dan sedih. Wajahnya akan dihitamkan seperti gelap gulita. Di tengkuknya akan digantung dengan ikatan rantai dari neraka. Dia akan dipakaikan dengan baju dari api neraka pada tubuhnya. Allah tidak akan berbicara dengannya pada hari kiamat. Dia juga tidak akan disucikan (dimuliakan) dan bagi mereka azab yang ama pedih.


Saudaraku semuanya Rasulullah saw jauh jauh sudah memperingatkan kepada kita semua ada perbuatan dosa yang hukumannya amat mengerikan terhadap kita semua apabila kita melakukan beberapa hal berikut ini yaitu 

1. Allah telah memberikan kedua mata kepada kita, tujuannya untuk melihat hal-hal yang diridoi olehNya, misalnya untuk melihat tanda-tanda kebesaran Allah yang ada di alam semesta ini, melihat kebaikan, melihat
ayat ayat Al Quran dan sebagainya, bukan untuk melihat hal-hal yang akan membuat Allah marah dan murka.
 Barangsiapa yang menggunakan matanya untuk melihat yang diharamkan Allah atau yang tidak disukai Allah, maka kelak di akhirat Allah akan menempatkan bara api neraka jahanam pada bola matanya.

2. Allah memberi kita kemaluan itu tujuannya untuk mengeluarkan atau menyalurkan hawa nafsu kita agar tidak terpendam di dalam tubuh, tetapi disalurkan pada tempat yang benar, yang sudah ditentukan oleh aturan agama, terutama terhadap lawan jenis, yaitu melalui hubungan pernikahan ( resmi secara hukum baik hukum rumah tangga , hukum adat, hukum agama mapun hukum pemerintah ). Apabila tidak memenuhi hukum tersebut maka sudah termasuk zina
Barangsiapa yang melakukan perbuatan zina artinya melakukan hubungan dengan lain jenis yang bukan mukhrimnya maka baru di alam kubur saja Allah akan membuat orang itu menangis terus menerus, sedih selamanya yang diliputi penyesalan yang tiada henti, dan akan merasakan kehausan terus. semakin banyak minum, maka akan semakin haus.

Selain dari hal tersebut Allah akan menambahkan hukumannya bagi orang yang berzina wajahnya akan dibuat gosong, gelap gulita, lebih gelap dari gelapnya malam yang paling gelap, kemudian Allah mengalungkan rantai yang bahannya dari neraka, jadi bukan kalung emas berlian.

Contoh lain bagi mereka yang melakukan dosa kecil saja Allah akan memberikan siksa yang paling ringan, dengan memakaikan sepasang sandal yang bahannya dari neraka. Begitu sandal dipakai oleh orang tersebut, hawa panas langsung mengalir dengan cepat sampai ke ubun-ubun , kemudia seluruh tubuh, menjadi gosong.

Kepada siapapun yang melakukan kedua hal tersebut yaitu kedua matanya salah melihat dan salah menggunakan kemaluan atau berzina, maka Allah tidak akan mengakui nya sebagai hambaNya, walaupun Allah yang menciptakannya, bahkan akan dihinakan Allah dan diberinya dengan azab yang pedih.

Semoga dari Hadits ini hati kita menjadi terketuk yang tadinya tertutup rapat dan terkunci kut, sudah bisa dibuka oleh kita semua sehingga kita langsung beubah sikap menjadi manusia yang beriman kepada Allah bertaqwa di sisi Allah, sehingga derajat kita akan terangkat menjadi manusia yang mulia disisiNya.

NABI MUHAMMAD ADALAH SURE TELADAN UMAT MANUSIA SE DUNIA




MUHAMMAD SAW ADALAH PEMIMPIN UMAT MANUSIA SE DUNIA

Muhammad saw adalah seorang rasul yang telah dipilih oleh Allah. Beliau adalah seorang manusia biasa yang sudah terpilih oleh Allah, dan beliau adalah merupakan manusia pilihan atas izin Allah. Sebagai seorang pemimpin dunia yang hubungan dengan Allah sangat dekat. Mungkin anggapan kita segalanya akan diistimewakan, diprioritas utamakan dan paling utama. Akan tetapi ternyata dugaan kita itu sungguh salah besar. Beliau juga sama dengan kita, mengalami ujian dan cobaan dari Allah. Allah menguji setiap hambaNya itu disesuaikan dengan kadar kesanggupannya masing-masing. Dia tidak mungkin memberikan ujian dan cobaan itu melebihi kemampuan hambaNya. Itulah salah satu tanda-tanda kebesaran Allah yang disebut Maha Adil. Dia tidak akan merugikan hambaNya sedikitpun. Dia tidak akan menzalimi hambaNya sedikitpun, bahkan Dia berbuat sebaliknya, namun kita sebagai hambaNya kurang menyadari hal itu. Dan hampir rasa syukur itu tidak ada. Yang ada hanya tuntutan melulu.

Karena Muhammad saw itu sebagai pemimpin dunia, maka setiap prilakunya, ucapannya dari hal-hal yang terkecil sampai yang terbesar, bisa kita jadikan suri tauladan buat kita semua. Untuk mengenal lebih dekat lagi siapakah Muhammad saw itu maka berikut ini kami ambil sebagian dari apa yang dialaminya selama beliau malang melintang berada di dunia.

Muhammad saw itu pernah dilempari kotoran unta oleh orang-orang kafir Makkah, kedua kaki beliau dicederai dan wajah beliau dilukai. Bagi yang meresa dekat dengan beliau otomatis menjadi marah, dan akan membalas perbuatan mereka, namun beliau melarangnya. Apa yang beliau ucapkan ? “ Wahai sahabatku yang masih setia kepadaku janganlah kalian perbuatan buruk mereka dibalas dengan perbuatan buruk ,yang merupakan perbuatan setan, akan tetapi biarkan saja mereka, walaupun mereka telah berbuat buruk kepadaku, kita serahkan saja hukumannya Allah yang menentukan, sebaiknya kita balas dengan kebaikann yaitu kita doakan mereka agar menjadi sadar, andaikan mereka tetap seperti itu, mudah2an anak keturunannya akan lebih baik lagi dari mereka, kasihan mereka juga sama-sama hamba Alah “ Itulah ucapan beliau. Apakah para pemimpin sekarang bisa berbuat seperti itu ?

Beliau ( Muhammad saw ) pernah dikepung dalam suatu kaum beberapa lama hingga beliau hanya  dapat makan dedaunan apa adanya saja. Tapi beliau rela menerima kejadian itu dengan ikhlas demi untuk Allah, demi untuk tegaknya agama Allah, bukan demi kepentingan pribadi ataupun golongan atau kaumnya. Apakah pemimpin sekarang bisa lebih memikirkan rakyatnya atau bawahannya, ketimbang mengutamakan dirinya sendiri atau golongannya sendiri ?

Beliau ( Muhammad ) pernah diusir dari Makkah, gerahamnya pernah dipukul hingga retak, kehormatan isterinya dicemarkan, dan 70 sahabatnya terbunuh. Bahkan beliau pernah mengikatkan batu di perutnya untuk menahan lapar Sungguh sangatlah beratnya berjuang demi untuk Allah, pengorbanan beliau , keluarga dan badannya menjadi korban kezaliman orang-orang kafir. Apakah para pemimpin sekarang mau berkorban demi tanah air Indonesia, demi Ibu pertiwi Indonesia yang telah memberikan segala kekayaannya untuk manusia Indonesia ? Padahal yang diminta Ibu Pertiwi itu manfaatkanlah segala apa yang ada padaku, tapi bukan untuk memperkaya diri atau golongannya, akan tetapi untuk kebaikan umat manusia Indonesia hususnya, dan dunia pada umumnya. Sudahkah para pemimpin yang dahulu dan yang sekarang berbuat seperti itu ? Hal itu bisa dilihat dengan mata dari bukti-bukti yang ada .

Karena beliau ( Muhammad ) itu seorang manusia, berarti semua keluarganya juga manusia. Beliau berpesan kepada para sahabatnya pada saat putera beliau meninggal dan juga pada saat putri2 beliau meninggal yaitu, “ Aku telah berpesan kepada keluargaku bahwa janganlah kalian berbangga diri karena ada kaitan darah atau keturunan denganku karena hal itu tidak menjamin kehidupannya. Baik buruknya kalian yang menentukan adalah kalian sendiri, amal perbuatan kalian sendiri, bukan karena keturunan dari aku “ Coba lihat manusia sekarang ini ,masih banyak yang membanggakan keturunan, membanggakan jabatannya bahkan menyalah gunakannya. Apabila seorang Kyai anaknya menjadi Kyai lagi ,itu biasa, akan tetapi apabila perbuatannya misalnya judi, mabok khamar itu luar biasa. Apabila anak seorang pejabat prilakunya disiplin, hormat kepada orang lain, itu biasa. Akan tetapi apabila prilakunya ugal-ugalan, meremehkan atau memandang rendah orang lain, ini baru luar biasa. Apabila seorang guru anaknya pandai, itu biasa. Akan tetapi apabila anaknya guru bodoh, sering bolos, malas , wah itu baru sangat luar biasa dst. Dan hal ini coba kita lihat di kalangan masyarakat apakah seperti yang diuraikan di atas masih ada atau tidak ada . Mudah2an sih tidak seperti itu.

Nabi Muhammad pernah dituduh sebagai orang gila. Makanya Allah berfirman, Dia menyatakan bahwa sungguh Muhammad itu bukan orang gila. Beliau pernah dituduh sebagai seorang penyair , bukan penyampai wahyu Allah, pernah juga dituduh dukun , karena ada yang minta tolong kepadanya, kebetulan Allah meridoi yang sakit jadi sembuh. Kemudian beliau pernah dituduh sebagai pembohong, karena apa yang disampaikannya itu banyak yang tidak bisa diterima oleh akal mereka, karena pola fikir mereka memang sempit, apalagi kalau beliau menceritakan tentang hal-hal gaib seperti kematian, pertanyaan dalam kubur siksa dan nikmat kubur, hari kebangkitan, hari hisab, terus adanya mizan atau timbangan, sirothol mustaqim, surga neraka, siksa dan nimmat, semuanya itu membikin mereka pusing, jadi semua itu dianggapnya hanya bualan saja. Bagaimanakah para pemimpin sekarang apakah mereka lebih banyak turun ke bawah, atau lebih banyak duduk-duduk di belakang meja.

Itulah ujian dan cobaan yang pernah dialami beliau, dan masih banyak lagi cobaan2 lainnya, mudah2an uraian di atas bukannya untuk mematikan semangat memimpin, akan tetapi paling tidak bisa dijadikan barometer. Apa yang kita alami sekarang ini tidak seberat apa yang dialami Rasulullah. Tidak usah jauh-jauh, coba bandingkan para pemimpin yang telah mendahului kita dipanggi oleh Yang Maha Kuasa, lebih besar mana pengorbanannya dibandingkan para pemimpin sekarang. Kami kira untuk pembangunan fisik bisa nampak, namun pembangunan moral, pembenahan akhlak sangatlah jauh,  sangat timpang yang dampaknya prilaku mereka itu seperti bukan manusia lagi bahkan lebih rendah daripada binatang , walaupun tidak semuanya seperti itu. Orang zaman dahulu itu sopan2, mereka bisa menentukan sikap bagaimana jika berbicara dengan yang lebih muda, bagaimana jika bicara dengan yang seusia dan bagaimana jika bicara dengn orang yang lebih tua. Walaupun tidak semuanya rusak, pasti ada sebagian yang masih menggunakan petata-petiti, unggah – ungguh, sopan santun, budi pekerti, namun boleh dibilang bisa dihitung dengan jari.

Semoga uraian ini bisa membangunkan hati kita yang telah lama tertidur, atau bisa membukakan hati kita yang telah lama terkunci, untuk menyadari siapakah kita ini, kita ini sebagai warga negara mana ? Tinggal dimana ? Janganlah kita menuntut negara ini telah memberikan apa kepada kita, akan tetapi dibalik , apakah yang sudah kita berikan terhadap negara ini ?

Rabu, 26 Februari 2014

BATASAN PERGAULAN DI KELUARGA




KI HAJAR DEWANTARA KAITANNYA DENGAN WASITA RINI

Menurut Ki Hajar Dewantara, anak gadis yang telah berusia dua puluh lima tahun dan anak lelaki sekitar dua puluh lima tahun, hendaknya diberi kebebasan bergaul sepenuhnya. 

Karena pendidikan batin yang mereka peroleh dianggap telah cukup. 

Mereka juga dipandang telah patut, atau telah cukup usia untuk memasuki kehidupan berumah tangga. 

Agar anak-anak wanita tahu dan menyadari diri akan kodratnya sebagai seorang wanita, mereka sengaja diberikan pengajaran mengenai hal-hal yang berhubungan dengan bersuami – istri ., sebaiknya berdasarkan agama. 

Dan sebaiknya yang menerangkan itu semua adalah para pamong wanita dan pamong pria yang bertabiat sebagai ibu dan bapak ( Karya I : 9 ). KHD memperhatikan pendidikan kesusilaan, baik bagi anak-anak lelaki maupun anak-anak wanita. 

Sebab kesusilaan dapat dijadikan “pagar keselamatan” selama kita bergaul satu dengan lainnya. Khusus untuk anak-anak gadis, KHD menggubah “Wasita Rini”

Selasa, 25 Februari 2014

KI HAJAR DEWANTARA DENGAN R.A KARTINI




KI HAJAR DEWANTARA DENGAN RA KARTINI



Di dalam pergerakan nasional Ki Hajar Dewantara, ketika masih memakai nama R.M Suwardi Suryaningrat, dikenal sebagai tokoh politik. 

Beberapa tahun setelah beliau kembali ke tanah air dari pengasingan di negeri Belanda, pandangan beliau mulai dicurahkan pada bidang pendidikan. 

Dan pada tanggal 3 Juli 1922 didirikanlah Perguruan Nasional Tamansiswa atau National Odewijs Instituut of Tamansiswa di Yogyakarta. Setelah setahun berjalan mulailah berdiri Cabang Tamansiswa di Cirebon ( 1923 ). 

Kemudian diikuti pula berdiri cabang-cabang Tamansiswa di kota-kota lain, dan Yogyakarta adalah sebagai Pusat Pimpinan Perguruan Nasional Tamansiswa.


Di dalam lingkungan Tamansiswa pria dan wanita berkedudukan sama. Wanita merupakan kekuatan yang tidak dapat dikesampingkan dalam kedudukannya sebagai mitra bagi kaum pria untuk bersama-sama bekerja mencapai masyarakat salam dan bahagia, sesuai dengan cita cita Tamansiswa.   
Sejak awal Tamansiswa melakukan ko-ejukasi dan ko-instruksi ( mendidik dan mengajar anak-anak perempuan dan lelaki secara bersama-sama ). 


Menurut Ki Hajar Dewantara apabila kita berdiri di atas dasar kodrat dan kenyataan, koejukasi dan ko-instruksi bukanlah soal yang sulit. 

Dengan mengikuti contoh-contoh yang berlaku dalam kehidupan keluarga, dapat diterima bahwa sebelum anak-anak menginjak masa puber mereka, lelaki dan wanita mendapatkan pengajaran dan pendidikan secara bersama-sama. 

Mereka belajar bermain, dan bertempat tinggal di dalam rumah secara bersama-sama. Akan tetapi, jika mereka sudah menginjak masa puber, maka kamar tidur mereka harus dipisahkan, walaupun tinggal bersama di bawah satu atap. 

Dan mereka masih dapat bergaul seperti biasanya, kecuali pada malam hari. ( Karya Ki Hajar Dewantara 1 : 6 – 9 ).

KAITAN WASITA RINI DENGAN R.A KARTINI




 WASITA RINI DENGAN RA KARTINI

Raden Ajeng Kartini yang dikenal dengan RA Kartini adalah salah seorang pelopor pergerakan wanita Indonesia. Pemikirannya untuk menggeser kedudukan wanita ke arah yang lebih baik. Kartini boleh dibilang hidupnya berada di dua zaman. Satu kakinya masih menginjak alam tradisional sedangkan kaki yang satu lagi telah melangkah ke zaman baru. 

Apa yang telah dilakukannya ternyata masih belum berhasil dapat menerobos dan mematahkan pandangan tradisional terhadap wanita. Pergulatan melawan tradisi lama yang sudah sangat kuat tertanam dalam masyarakat untuk diganti dengan pandangan baru sesuai dengan tuntutan zaman banyak diketemukan dalam cerita fiksi diantaranya novel SITI NURBAYA

Pelaksanaan politik etis pemerintah Hindia Belanda di Indonesia antara lain menghasilkan makin banyaknya jumlah kaum terpelajar di kalangan wanita. Walaupun yang bisa mengikuti belajar di perguruan tinggi masih sedikit, baik di tanah air maupun di luar negeri, kaitannya dengan sumber dana yang ada, tapi apa yang dicita-citakan oleh beliau mulai tampak nyata. Namun demikian, kaum wanita yang baru hanya berbekal pendidikan formal sampai sekolah menengah, ternyata mereka mampu melanjutkan dan merealisasikan cita-cita emansipasi Kartini.

Tidak hanya sampai disitu saja kaum wanita ternyata mulai mendirikan organisasi- organisasi  wanita. Pembinaan dan pengarahan tentang masalah wanitapun mulai disebarkan lewat surat kabar- surat kabar sebagai orga organisasinya, mulai beterbitan dimana-mana. 

Tujuannya tidak lain hanya untuk menggalang persatuan dan kesatuan di kalangan wanita, untuk mengangkat harkat , derajat dan martabat kaum wanita Tamansiswa memulai mengadakan Kongres Wanita yang berlangsung dari tanggal 22 sampai 25 Desember 1928 di Yogyakarta. 

Dan setelah itu dilanjutkan dari kongres ke kongres saling menyusul untuk membahas bersama masalah-masalah baik yang bersifat nasional maupun khusus wanita.