Selasa, 25 Februari 2014

KAITAN WASITA RINI DENGAN R.A KARTINI




 WASITA RINI DENGAN RA KARTINI

Raden Ajeng Kartini yang dikenal dengan RA Kartini adalah salah seorang pelopor pergerakan wanita Indonesia. Pemikirannya untuk menggeser kedudukan wanita ke arah yang lebih baik. Kartini boleh dibilang hidupnya berada di dua zaman. Satu kakinya masih menginjak alam tradisional sedangkan kaki yang satu lagi telah melangkah ke zaman baru. 

Apa yang telah dilakukannya ternyata masih belum berhasil dapat menerobos dan mematahkan pandangan tradisional terhadap wanita. Pergulatan melawan tradisi lama yang sudah sangat kuat tertanam dalam masyarakat untuk diganti dengan pandangan baru sesuai dengan tuntutan zaman banyak diketemukan dalam cerita fiksi diantaranya novel SITI NURBAYA

Pelaksanaan politik etis pemerintah Hindia Belanda di Indonesia antara lain menghasilkan makin banyaknya jumlah kaum terpelajar di kalangan wanita. Walaupun yang bisa mengikuti belajar di perguruan tinggi masih sedikit, baik di tanah air maupun di luar negeri, kaitannya dengan sumber dana yang ada, tapi apa yang dicita-citakan oleh beliau mulai tampak nyata. Namun demikian, kaum wanita yang baru hanya berbekal pendidikan formal sampai sekolah menengah, ternyata mereka mampu melanjutkan dan merealisasikan cita-cita emansipasi Kartini.

Tidak hanya sampai disitu saja kaum wanita ternyata mulai mendirikan organisasi- organisasi  wanita. Pembinaan dan pengarahan tentang masalah wanitapun mulai disebarkan lewat surat kabar- surat kabar sebagai orga organisasinya, mulai beterbitan dimana-mana. 

Tujuannya tidak lain hanya untuk menggalang persatuan dan kesatuan di kalangan wanita, untuk mengangkat harkat , derajat dan martabat kaum wanita Tamansiswa memulai mengadakan Kongres Wanita yang berlangsung dari tanggal 22 sampai 25 Desember 1928 di Yogyakarta. 

Dan setelah itu dilanjutkan dari kongres ke kongres saling menyusul untuk membahas bersama masalah-masalah baik yang bersifat nasional maupun khusus wanita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar