Kamis, 27 Februari 2014

NABI MUHAMMAD ADALAH SURE TELADAN UMAT MANUSIA SE DUNIA




MUHAMMAD SAW ADALAH PEMIMPIN UMAT MANUSIA SE DUNIA

Muhammad saw adalah seorang rasul yang telah dipilih oleh Allah. Beliau adalah seorang manusia biasa yang sudah terpilih oleh Allah, dan beliau adalah merupakan manusia pilihan atas izin Allah. Sebagai seorang pemimpin dunia yang hubungan dengan Allah sangat dekat. Mungkin anggapan kita segalanya akan diistimewakan, diprioritas utamakan dan paling utama. Akan tetapi ternyata dugaan kita itu sungguh salah besar. Beliau juga sama dengan kita, mengalami ujian dan cobaan dari Allah. Allah menguji setiap hambaNya itu disesuaikan dengan kadar kesanggupannya masing-masing. Dia tidak mungkin memberikan ujian dan cobaan itu melebihi kemampuan hambaNya. Itulah salah satu tanda-tanda kebesaran Allah yang disebut Maha Adil. Dia tidak akan merugikan hambaNya sedikitpun. Dia tidak akan menzalimi hambaNya sedikitpun, bahkan Dia berbuat sebaliknya, namun kita sebagai hambaNya kurang menyadari hal itu. Dan hampir rasa syukur itu tidak ada. Yang ada hanya tuntutan melulu.

Karena Muhammad saw itu sebagai pemimpin dunia, maka setiap prilakunya, ucapannya dari hal-hal yang terkecil sampai yang terbesar, bisa kita jadikan suri tauladan buat kita semua. Untuk mengenal lebih dekat lagi siapakah Muhammad saw itu maka berikut ini kami ambil sebagian dari apa yang dialaminya selama beliau malang melintang berada di dunia.

Muhammad saw itu pernah dilempari kotoran unta oleh orang-orang kafir Makkah, kedua kaki beliau dicederai dan wajah beliau dilukai. Bagi yang meresa dekat dengan beliau otomatis menjadi marah, dan akan membalas perbuatan mereka, namun beliau melarangnya. Apa yang beliau ucapkan ? “ Wahai sahabatku yang masih setia kepadaku janganlah kalian perbuatan buruk mereka dibalas dengan perbuatan buruk ,yang merupakan perbuatan setan, akan tetapi biarkan saja mereka, walaupun mereka telah berbuat buruk kepadaku, kita serahkan saja hukumannya Allah yang menentukan, sebaiknya kita balas dengan kebaikann yaitu kita doakan mereka agar menjadi sadar, andaikan mereka tetap seperti itu, mudah2an anak keturunannya akan lebih baik lagi dari mereka, kasihan mereka juga sama-sama hamba Alah “ Itulah ucapan beliau. Apakah para pemimpin sekarang bisa berbuat seperti itu ?

Beliau ( Muhammad saw ) pernah dikepung dalam suatu kaum beberapa lama hingga beliau hanya  dapat makan dedaunan apa adanya saja. Tapi beliau rela menerima kejadian itu dengan ikhlas demi untuk Allah, demi untuk tegaknya agama Allah, bukan demi kepentingan pribadi ataupun golongan atau kaumnya. Apakah pemimpin sekarang bisa lebih memikirkan rakyatnya atau bawahannya, ketimbang mengutamakan dirinya sendiri atau golongannya sendiri ?

Beliau ( Muhammad ) pernah diusir dari Makkah, gerahamnya pernah dipukul hingga retak, kehormatan isterinya dicemarkan, dan 70 sahabatnya terbunuh. Bahkan beliau pernah mengikatkan batu di perutnya untuk menahan lapar Sungguh sangatlah beratnya berjuang demi untuk Allah, pengorbanan beliau , keluarga dan badannya menjadi korban kezaliman orang-orang kafir. Apakah para pemimpin sekarang mau berkorban demi tanah air Indonesia, demi Ibu pertiwi Indonesia yang telah memberikan segala kekayaannya untuk manusia Indonesia ? Padahal yang diminta Ibu Pertiwi itu manfaatkanlah segala apa yang ada padaku, tapi bukan untuk memperkaya diri atau golongannya, akan tetapi untuk kebaikan umat manusia Indonesia hususnya, dan dunia pada umumnya. Sudahkah para pemimpin yang dahulu dan yang sekarang berbuat seperti itu ? Hal itu bisa dilihat dengan mata dari bukti-bukti yang ada .

Karena beliau ( Muhammad ) itu seorang manusia, berarti semua keluarganya juga manusia. Beliau berpesan kepada para sahabatnya pada saat putera beliau meninggal dan juga pada saat putri2 beliau meninggal yaitu, “ Aku telah berpesan kepada keluargaku bahwa janganlah kalian berbangga diri karena ada kaitan darah atau keturunan denganku karena hal itu tidak menjamin kehidupannya. Baik buruknya kalian yang menentukan adalah kalian sendiri, amal perbuatan kalian sendiri, bukan karena keturunan dari aku “ Coba lihat manusia sekarang ini ,masih banyak yang membanggakan keturunan, membanggakan jabatannya bahkan menyalah gunakannya. Apabila seorang Kyai anaknya menjadi Kyai lagi ,itu biasa, akan tetapi apabila perbuatannya misalnya judi, mabok khamar itu luar biasa. Apabila anak seorang pejabat prilakunya disiplin, hormat kepada orang lain, itu biasa. Akan tetapi apabila prilakunya ugal-ugalan, meremehkan atau memandang rendah orang lain, ini baru luar biasa. Apabila seorang guru anaknya pandai, itu biasa. Akan tetapi apabila anaknya guru bodoh, sering bolos, malas , wah itu baru sangat luar biasa dst. Dan hal ini coba kita lihat di kalangan masyarakat apakah seperti yang diuraikan di atas masih ada atau tidak ada . Mudah2an sih tidak seperti itu.

Nabi Muhammad pernah dituduh sebagai orang gila. Makanya Allah berfirman, Dia menyatakan bahwa sungguh Muhammad itu bukan orang gila. Beliau pernah dituduh sebagai seorang penyair , bukan penyampai wahyu Allah, pernah juga dituduh dukun , karena ada yang minta tolong kepadanya, kebetulan Allah meridoi yang sakit jadi sembuh. Kemudian beliau pernah dituduh sebagai pembohong, karena apa yang disampaikannya itu banyak yang tidak bisa diterima oleh akal mereka, karena pola fikir mereka memang sempit, apalagi kalau beliau menceritakan tentang hal-hal gaib seperti kematian, pertanyaan dalam kubur siksa dan nikmat kubur, hari kebangkitan, hari hisab, terus adanya mizan atau timbangan, sirothol mustaqim, surga neraka, siksa dan nimmat, semuanya itu membikin mereka pusing, jadi semua itu dianggapnya hanya bualan saja. Bagaimanakah para pemimpin sekarang apakah mereka lebih banyak turun ke bawah, atau lebih banyak duduk-duduk di belakang meja.

Itulah ujian dan cobaan yang pernah dialami beliau, dan masih banyak lagi cobaan2 lainnya, mudah2an uraian di atas bukannya untuk mematikan semangat memimpin, akan tetapi paling tidak bisa dijadikan barometer. Apa yang kita alami sekarang ini tidak seberat apa yang dialami Rasulullah. Tidak usah jauh-jauh, coba bandingkan para pemimpin yang telah mendahului kita dipanggi oleh Yang Maha Kuasa, lebih besar mana pengorbanannya dibandingkan para pemimpin sekarang. Kami kira untuk pembangunan fisik bisa nampak, namun pembangunan moral, pembenahan akhlak sangatlah jauh,  sangat timpang yang dampaknya prilaku mereka itu seperti bukan manusia lagi bahkan lebih rendah daripada binatang , walaupun tidak semuanya seperti itu. Orang zaman dahulu itu sopan2, mereka bisa menentukan sikap bagaimana jika berbicara dengan yang lebih muda, bagaimana jika bicara dengan yang seusia dan bagaimana jika bicara dengn orang yang lebih tua. Walaupun tidak semuanya rusak, pasti ada sebagian yang masih menggunakan petata-petiti, unggah – ungguh, sopan santun, budi pekerti, namun boleh dibilang bisa dihitung dengan jari.

Semoga uraian ini bisa membangunkan hati kita yang telah lama tertidur, atau bisa membukakan hati kita yang telah lama terkunci, untuk menyadari siapakah kita ini, kita ini sebagai warga negara mana ? Tinggal dimana ? Janganlah kita menuntut negara ini telah memberikan apa kepada kita, akan tetapi dibalik , apakah yang sudah kita berikan terhadap negara ini ?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar